Pentingnya Pakai Sunscreen dan Memilih Sunscreen yang Cocok untuk Kulit Berminyak

Hai Semuanya! Apa kabar? Selamat Tahun Baru 2024! Semoga memasuki tahun yang baru, kita semua dilimpahi berkat, kesehatan, dan tentunya semakin glowing juga!

Udah tahun 2024 nih apakah masih ada dari teman-teman semua yang belum rutin pakai sunscreen? Kalau belum, ini adalah saat yang tepat untuk membuat resolusi di 2024, tidak boleh skip sunscreen. Kenapa sih pakai sunscreen itu penting banget? Berbeda dengan skincare lainnya, penggunaan sunscreen itu sangat erat kaitannya dengan potensi terjangkit kanker kulit. Kulit yang adalah organ terluas di tubuh kita akan menjadi rentan terkena penyakit kanker kulit bila terlalu sering terpapar sinar UV. Meskipun tubuh kita tetap membutuhkan sinar UV untuk proses pembentukan Vitamin D, namun paparan sinar UV yang berlebihan bisa berdampak negatif terhadap kesehatan kulit.

source : google

Nah meskipun sudah paham betapa pentingnya sunscreen untuk kesehatan kulit, tapi masih banyak orang yang malas menggunakan sunscreen. Terutama mereka yang memiliki tipe kulit berminyak seperti aku. Pada umumnya sunscreen bertekstur creamy dan terasa berat di kulit. Untuk yang memiliki kulit berminyak, penggunaan sunscreen dengan tekstur tersebut dapat membuat kulit menjadi semakin berminyak, kusam, dan tidak jarang malah memicu pertumbuhan komedo dan jerawat. Jadi makin bingung kan, gimana ya supaya tetap bisa melindungi kulit dari bahaya sinar matahari tapi gak perlu jerawatan dan kusam?

Sebenarnya sekarang ini sudah banyak sunscreen di pasaran yang diformulasikan khusus untuk kulit berminyak. Biasanya sunscreen ini termasuk dalam kategori chemical sunscreen. Sedangkan sunscreen tradisional yang creamy, kental dan terasa berat itu disebut physical sunscreen. Perbedaan dari kedua jenis sunscreen tersebut adalah bahan yang digunakan dalam formulasi sunscreen, serta cara kerja sunscreen dalam melindungi kulit dari sinar UV.

Physical sunscreen biasanya mengandung Zinc Oxide atau Titanium Dioxide. Sunscreen ini mampu melindungi kulit dari sinar UV dengan cara memantulkan sinar UV. Perlindungan sunscreen ini sangat bagus karena dapat melindungi kulit dari spektrum sinar UV yang cukup luas. Namun physical sunscreen seringkali bertekstur kental dan berat serta meninggalkan whitecast. Ini menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang malas menggunakan sunscreen.

Sementara itu, Chemical sunscreen biasanya mengandung oxybenzone,avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, dan octinoxate. Kandungan tersebut bekerja dengan cara menyerap sinar UV sebelum diserap oleh kulit kita. Chemical sunscreen ini biasanya tidak meninggalkan whitecast dan bertekstur ringan sehingga umumnya disukai oleh pemilik kulit berminyak. Kekurangan sunscreen chemical ini biasanya kurang cocok untuk pemilik kulit sensitif karena terkadang menimbulkan reaksi alergi.

Tapi belakangan ini muncul jenis sunscreen baru lagi, namanya Hybrid sunscreen. Hybrid sunscreen ini mengandung campuran bahan-bahan yang biasanya ada di physical maupun chemical sunscreen. Hybrid sunscreen ini cenderung punya tekstur yang tidak terlalu berat dan juga ramah terhadap kulit sensitif. Aku sendiri cenderung lebih suka menggunakan sunscreen hybrid karena perlindungannya terhadap sinar UV cukup baik, namun tidak terasa berat dan lengket di kulit, serta jarang menimbulkan whitecast.

Tekstur sunscreen hybrid

Salah satu contoh sunscreen hybrid yang cocok dengan kulit aku adalah Scarlett Ultra Light Daily Sunscreen. Jujur aku seneng banget karena Scarlett akhirnya mengeluarkan sunscreen yang ramah bagi kulit berminyak. Teksturnya bener-bener ringan. Agak seperti gel, dan sangat cepat ngeset di kulit. Sunscreen ini sudah memilki perlindungan SPF 50 dan PA ++++. Mengandung Blumilight, Ceramide, Hyaluronic Acid, dan D-Panthenol. Oke langsung aja kita bahas detailnya ya.

Packaging dari Scarlett Ultra Light Daily Sunscreen adalah tube plastik dengan tutup fliptop yang terbuat dari plastik juga. Meskipun terkesan biasa, namun ada hal unik pada packaging sunscreen ini yang menurut aku sangat bagus. Di bagian tutupnya terdapat semacam corong kecil yang membuat kita lebih mudah untuk mengontrol jumlah produk yang ingin kita keluarkan dari tube. Menurutku detail kecil seperti ini sering disepelekan namun jika diperhatikan efeknya bisa berbeda jauh dalam experience penggunaan produk.

Warna produknya putih susu, dengan gel-like texture. Sangat mudah untuk diaplikasikan ke kulit dan cukup cepat ngeset. Meskipun digunakan lebih banyak dari anjuran umum (sebanyak 2gram atau sepanjang dua jari), menurutku sunscreen ini gak akan bikin kulit jadi terasa gerah, lengket ataupun berminyak. Mungkin karena sunscreen ini water based dan mengandung skincare jadi terasa lebih ringan dan mudah diserap oleh kulit.

Kandungan skincare yang terdapat dalam sunscreen ini memiliki fungsi sebagai berikut : 

• Blumilight : berfungsi untuk menangkal bluelight (sinar biru yang biasanya dipancarkan oleh alat-alat digital)

• 7x Ceramide : berfungsi untuk menjaga skin barrier

• 9x Hyaluronic Acid : berfungsi untuk menghidrasi kulit 

• D-Panthenol : Berfungsi untuk mengunci kelembaban kulit dan menjaga skin barrier juga

• Allantoin : berfungsi untuk melembabkan kulit

• Niacinamide : berfungsi untuk mengontrol minyak dan mencerahkan kulit

Untuk kandungan yang berfungsi menyerap sinar UV, terdapat ethylhexyl methoxycinnamate dan octocrylene. Sunscreen ini juga mengandung titanium dioxide yang berfungsi memantulkan sinar UV. Karena memiliki bahan-bahan yang menyerap dan memantulkan sinar UV dalam satu produk, maka Scarlett Ultra Light Daily Sunscreen termasuk dalam kategori hybrid sunscreen.

Untuk cara pakai sunscreen ini sebenarnya sama dengan cara penggunaan sunscreen lainnya. Dipakai di step terakhir setelah selesai skincare pagi. Tuangkan produk sebanyak 2 jari dan oleskan ke seluruh wajah dan leher. Aku sendiri pakai lebih dari 2 jari untuk wajah dan leher (kurang lebih butuh sekitar 3 jari supaya seluruh wajah dan leherku teroles dengan sempurna).

Pengalamanku selama pakai sunscreen ini sangat menyenangkan. Sunscreennya terasa ringan, tidak lengket, tidak meninggalkan whitecast dan yang terpenting tidak menyebabkan makeup pilling setelah berjam-jam. Oiya meskipun tidak dianjurkan untuk menggunakan sunscreen di area sekitar mata, tapi aku coba pakai sunscreen ini di kelopak dan kantong mata aku. Suprisingly tidak terasa perih sama sekali. Ini salah satu faktor penting juga buat aku karena beberapa sunscreen yang pernah aku coba cukup membuat mata perih apabila diaplikasikan di area sekitar mata. Bahkan ada sunscreen yang awalnya tidak terasa perih tapi ketika tercampur keringat malah menimbulkan rasa perih di sekitar mata. Tapi untungnya Scarlett Ultra Light Daily Sunscreen ini tidak menimbulkan rasa perih sama sekali sepanjang hari.

Sebelum menggunakan produk (kiri) dan sesudahnya (kanan)

Overall aku sangat puas dengan sunscreen ini. Salut sama Scarlett yang berhasil bikin sunscreen ramah untuk kulit berminyak tapi gak bikin perih, gak pilling dan gak ada whitecast. Kalaupun aku ada keluhan soal sunscreen ini, menurutku cuma kurang banyak aja sih isinya karena aku lumayan boros kalau pakai sunscreen. Satu tube Scarlett Ultra Light Daily Sunscreen ini isinya sebanyak 50ml. Semoga aja kedepannya Scarlett bisa develop yang isinya 100 atau 150ml.

Kalau kalian tertarik buat cobain sunscreen ini, kalian bisa cek link berikut : 

https://linktr.ee/scarlett_whitening

Dan untuk cek kesasilan produknya bisa klik : 

https://verify.scarlettwhitening.com